Minggu, 01 Februari 2015

Cara menguji keaslian batu mulia

Untuk menguji keaslian batu mulia, ada beberapa tips cerdas yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut :

1. Menguji urat batu mulia

Menguji urat batu mulia bisa dilakukan menggunakan kaca pembesar. Di balik kaca pembesar, urat-urat alami yang terdapat di bagian dalam batu mulia akan tampak jelas. Begitu juga dengan       retakan-retakan alami yang ada di bagian luar batu mulia, yang terlihat lebih besar. Misalnya, retakan-retakan alami pirus dan zamrud akan tampak jelas sekaligus besar jika dilihat menggunakan kaca pembesar.

2. uji kekerasan batu mulia

Menguji kekerasan batu mulia dapat dilakukan menggunakan hardness point set pencil, atau yang biasa dikenal dengan jarum uji permata. Dengan alat inilah, bisa diketahui secara pasti mengenai kadar kekerasan dari sebuah batu mulia. Contohnya, kadar kekerasan zamrud bila diuji menggunakan jarum uji permata akan muncul 7,5 mohs. Sedangkan, kadar kekerasan topaz jika diuji menggunakan jarum uji permata akan mencul angka
8 mohs.

3. Uji berat jenis batu mulia

Menguji berat jenis batu mulia bisa dilakukan menggunakan timbangan air, dengan mengacu pada rumus berat batu dibagi volumenya. Dengan alat inilah, dapat diketahui secara pasti mengenai berat jenis batu mulia, mengingat bahwa setiap jenis batu mulia mempunyai berat jenis masing-masing. Jika batu mulia sudah dibentuk sebagai perhiasan, maka kerangkanya harus dilepas terlebih dahulu guna mengetahui berat jenis batu mulia tersebut.

4. Menguji indeks bias atau      pemantulan sinar ( kemilau )

Menguji indeks bias atau pemantulan sinar dapat dilakukan menggunakan gemological refractometer. Dengan alat ini, biasanya akan tampak jelas seberapa jernih pemantulan sinar ( kemilau ) dari sebuah batu mulia.

Bagi anda yang berencana menjalankan bisnis batu mulia, sebaiknya anda memiliki salah satu dari keempat alat yang tersebut. Hal ini bertujuan agar anda tidak keliru dalam menguji batu mulia yang akan dibeli dari pemasok maupun yang akan anda jual kepada calon pembeli.

Sabtu, 31 Januari 2015

Apa itu drift ??

Drift singkatan dari drive rightly in false turn yang merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin. Biasanya para drifter (pembalap drifting) hanya menggunakan gigi dua dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini, karena itulah sangat dibutuhkan keahlian tertentu dan disiplin yang cukup tinggi untuk dapat menguasai teknik mengemudi seperti ini.

Awal mulanya drifting tumbuh di Jepang sekitar petengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari reli ini di jalan pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka dan Nagano.

Jenis-jenis drifting :

HandBrake Drift
Pengemudi menarik rem tangan (bersamaan dengan menginjak kopling) saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi.Ketika traksi antara ban dan permukaan jalan sudah hilang, kopling di lepas, pedal gas ditekan dan lakukan countersteer.

Power Over
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Seketika injak pedal gas dalam-dalam, maka ban belakang mobil akan kaget dan mulai kehilangan traksi. Selanjutnya anda tahu kan? lakukan sesuatu pada setir. :)

Shift Lock
Teknik ini dilakukan dengan cara menurunkan posisi gigi menjadi lebih rendah ketika putaran mesin cukup tinggi. Hal ini membuat ban mengunci sesaat sehingga traksi hilang.

Clutch Kick
Sesuai namanya, teknik ini dilakukan dengan cara menendang kopling sehingga menimbulkan kejutan tenaga yang sangat besar pada roda. Ban belakang akan kehilangan traksinya. Catatan, lakukan teknik ini pada saat pedal gas masih anda injak, jika tidak maka teknik ini tidak akan berhasil.

Braking Drift
Inti dari braking drift sebenarnya memindahkan beban mobil ke bagian depan.
Pacu mobil dengan kencang, kemudian ketika masuk tikungan, injak pedal rem sehingga bobot pindah ke depan. Tahan kondisi kosong (tidak menginjak gas atau rem) sampai badan belakang mobil meluncur karena pengaruh beratnya, dan kemudian pedal gas langsung diinjak sehingga traksi ban belakang hilang kembali.

Feint
Teknik ini dipinjam dari teknik menikung pada balap Rally. Dengan kecepatan sekitar 30-45 mph, ambil sisi dalam tikungan. Lalu sekitar 25 meter dari titik tengah tikungan, belok ke sisi luar tikungan. Sekarang banting setir ke arah dalam tikungan (mobil akan meluncur karena beratnya), drift dimulai dan lakukan countersteer.
Keunggulan teknik ini adalah kecepatan mobil pada saat menikung tidak berkurang banyak sehingga kecepatan pada saat keluar tikungan cukup tinggi. Namun jangan sekali-sekali menggunakan teknik ini pada mobil yang memiliki titik pusat berat yang tinggi (misal: SUV), karena kemungkinan besar mobil akan berguling daripada meluncur.

Kansei / Accel.Off Drift
Accel. Off Drift dilakukan dengan cara mengangkat pedal gas saat akan menikung dengan kecepatan tinggi. Drift terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot mobil berpindah dari belakang ke depan.

Bagaimana caranya...??

Step 1, setir dibanting keras ke kanan.

Step 2, ban belakang mobil mulai kehilangan traksi dan sekarang setir di balas ke kiri. Tentunya pertanyaan terjawab, setir diputar ke kiri untuk belokan kanan. Teknik ini disebut Countersteer.

Step 3, pada titik tengah tikungan, anda harus mengontrol ban depan agar tetap pada line yang tepat (garis merah).
Semakin dalam anda menginjak pedal gas, maka sudut yang dibentuk akan lebih besar.

Step 4, untuk mengembalikan bagian belakang mobil sejajar dengan ban depan, injak rem atau cukup angkat kaki anda dari pedal gas. Now the Straight line, hit the gas!

Terimakasih telah membaca